PESANTRENMATHALI'UL HUDA (PMH) AL KAUTSAR. NSPP : 510033180072. Alamat : Jl. Polgarut Selatan, Kajen - Margoyoso Pati - Jawa Tengah 59154. Telepon : (0295) 415 0219 (Putra) (0295) 415 0684 (Putri) 0895 3366 35254 (WA Pengurus Putra) 0881 2869 563 (WA Pengurus Putri) Email : pmhalkautsar@gmail.com
PESANTRENMODERN AL-KAUTSAR AL-AKBAR. Jl.Pelajar Timur No. 246, Medan 20228 Sumatera Utara - Indonesia. (061) 7344382. 0852-1143-5159. 0813-6201-5291. pesantrenalkautsarmedan@gmail.com.
Ratusan santri Pesantren Al Kautsar 561, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya terkonfirmasi positif Covid-19. Hal itu berdasarkan hasil Swab tes beberapa hari lalu tersebut tengah menjalani isolasi di pondok pesantren. Satgas COVID-19 mengapresiasi pondok pesantren yang sudah mengambil langkah-langkah sesuai dengan prosedur yang
Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. TASIKMALAYA - Santri di Pesantren Al Kautsar di Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, yang terkonfirmasi positif Covid-19 masih terus mengalami penambahan. Berdasarkan data terakhir per Kamis 4/1, setidaknya 180 santri dan staf di pesantren itu dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Sekira 60 santri yang positif itu masih menjalani isolasi di lingkungan pesantren. Pimpinan Pesantren Al Kautsar, ustaz Rifqi Fauzi mengatakan, puluhan santri yang menjalani isolasi di pesantren telah ditempatkan di satu gedung khusus. Artinya, santri yang positif dan negatif dipisahkan satu sama lain. Seluruh santri yang menjalani isolasi di pesantren disebut bertatus tanpa gejala. "Hanya ada dua orang mengalami sesak. Itu juga sudah dirujuk ke rumah sakit," kata dia, Kamis. Ia mengakui sudah ada sebagian santri yang positif Covid-19 pulang ke rumahnya masing-masing. Namun, para santri itu tak dipulangkan ketika sudah diketahui terkonfirmasi positif Covid-19. Rifqi menjelaskan, awal kasus Covid-19 diketahui di pesantrennya pada awal Januari 2021. Ketika itu, terdapat tiga orang santri yang mengalami gejala hilangnya indra penciuman mereka. Tiga santri itu kemudian menjalani uji usap swab test dan dinyatakan terkonfirmasi positif. Ia mengaku tak mengetahui secara pasti sumber awal terkonfirmasinya tiga santri itu. Sebab, selama enam bulan belakangan tak ada gejala santri atau pengajar sakit. Pesnatren juga tidak membiarkan santri pulang ke rumahnya ketika libur dan orang tua tidak boleh menjenguk. "Mungkin karena lingkungan di sinu juga sedang tinggi kasusnya. Mungkin juga kita kena imbasnya," kata dia. Setelah ada santri yang diketahui positif, pihak pesantren kemudian memberi tahu kondisi itu kepada orang tua santri. Sebagian orang tua berinisiatif untuk menjemput anak mereka pulang. Namun pihak pesantren tak mengiyakan begitu saja. Terdapat sejumlah persyaratan yang mesti dipenuhi orang tua santri yang hendak menjemput anaknya. Sebab, kondisi mereka belum bisa dipastikan positif atau negatif. "Kita buat kebijakan, santri yang akan dibawa pulang itu harus dites swab secara mandiri hari itu juga. Kalau positif, mereka juga harus lapor ke satgas di wilayah setempat," kata Rifqi. Tak hanya itu syarat yang mesti dipenuhi orang tua santri yang hendak menjemput juga harus menerapkan protokol kesehatan prokes secara ketat. Misalnya, santri harus dijemput hanya oleh satu orang dengan kendaraan pribadi. Penjemput juga diimbau menggunakan dua masker. Menurut Rifqi, pihak pesantren sebenarnya menganjurkan santri yang hendak dijemput dipastikan dulu kondisinya melalui tes swab massal yang akan dilakukan. Ketika nanti telah dipastikan negatif, baru santri akan dipulangkan kepada orang tuanya. Namun, ia menambahkan, sebagian orang tua merasa anaknya akan aman jika berada di rumah. "Karena kan di sini banyak orang juga, potensi menularnya lebih besar," kata dia. Ia menegaskan, pihak pesantren kita memulangkan santri ketika telah terkonfirmasi positif. Melainkan para santri itu belum dites, tapi jika hendak dibawa pulang harus menjalani tes swab secara mandiri. "Mereka juga harus menandatangi surat perjanjian apa saja yang harus dilakukan. Karena kami kan tak mau menyebarkan virus ini ke yang lain," kata Rifqi. Ia menambahkan, saat ini masih ada lebih dari 100 santri yang tinggal di pesantren itu. Sebagaian terkonfimasi positif, dan yang lainnya negatif. Para santri itu telah dipisahkan antara yang positif dan negatif. Sementara ini, kegiatan belajar mengajar secara tatap muka para santri di pesantren itu dihentikan sementara. Seluruh pembelajaran dilakukan secara daring. Namun, sementara ini santri tak terlalu dibebankan oleh pelajaran yang ada. Fokus utama pesantren saat ini adalah menyembuhkan para santri yang terkonfirmasi positif. Jika masa isolasi telah selesai, Rifqi menambahkan, santri akan dikembalikan ke rumah masing-masing. Kegiatan belajar nantinya akan dilakukan secara daring. "Kalau mau masuk lagi kan sebentar lagi ramadhan. Jadi semester ini kita lakukan secara daring. Mungkin akan berjalan lagi setelah Lebaran," kata dia. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Atang Sumardi mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pemantauan kondisi santri di pesantren itu. Seluruh penghuni di lingkungan pesantren itu telah menjalani tes swab. Kini, tinggal pemantauan kepada santri yang masih menjalani isolasi. "Masih ada sebagian yang isolasi. Sementara yang negatif sudah dipulangkan sebagian," kata dia. Ia mengatakan, kemunculan klaster penyebaran Covid-19 di lingkugan pesantren di Kabupaten Tasikmalaya untuk kesekian kalinya itu harus menjadi perhatian bagi pesantren lainnya. Sebab, potensi penularan Covid-19 di lingkungan pendidikan itu cukup tinggi. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
- Ratusan santri Pesantren Al Kautsar 561, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya terkonfirmasi positif Covid-19. Hal itu berdasarkan hasil Swab tes beberapa hari lalu tersebut tengah menjalani isolasi di pondok pesantren. Satgas COVID-19 mengapresiasi pondok pesantren yang sudah mengambil langkah-langkah sesuai dengan prosedur yang ada, ketika menemukan ada yang bergejala terkonfirmasi positif Covid-19. "Dari hasil swab gelombang pertama sebanyak 150 orang, 102 terkonfirmasi positif Covid-19," ujar Sekretaris Satuan Tugas Satgas Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin. Karena banyaknya santri di sana ketika ada yang terkonfirmasi Covid-19 langsung berhubungan dengan tim satgas Covid-19 kecamatan dan dilakukan swab massal. Baca JugaResmi! Pemerintah Potong Uang Insentif Nakes Covid-19, Ini Besarannya "Kami sudah lakukan swab gelombang ke 2, kemarin juga sudah dilakukan swab massal, tapi hasilnya belum didapatkan hingga hari ini," tuturnya. Nuraedidin menyebut, santri yang terkonfirmasi positif Covid-19 ada yang diisolasi di pesantren dan ada juga yang diambil pulang oleh orangtuanya. Mereka diberikan keterangan atau catatan untuk diketahui satgas di tempatnya masing-masing. "Untuk yang 57 orang menjalani isolasi di pesantren dengan satu kamar 2 orang dan paling banyak 3 orang. Semuanya statusnya tanpa gejala," tandasnya. Dia menambahkan, pelaksanaan isolasi mandiri di pondok pesantren tersebut dalam pengawasan satgas Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya dan satgas kecamatan. Baca JugaInsentif Nakes Dipotong saat Covid-19 Indonesia Makin Meroket "Kami terus berkoordinasi dengan satgas kecamatan, desa, dan puskesmas di sana untuk memantau perkembangannya," ujarnya.
– Santri Pesantren Al Kautsar di Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, yang terkonfirmasi positif Covid-19 mengalami penambahan. Per Kamis 04/02/2021 kemarin, 180 santri dan staf di pesantren itu dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Sedangkan 60 santri yang positif masih menjalani isolasi di lingkungan pesantren. Pimpinan Pondok Pesantren Al Kautsar, Ustad Rifqi Fauzi mengatakan, santri yang menjalani isolasi di pesantren telah ditempatkan di satu gedung khusus. “Seluruh santri yang menjalani isolasi di pesantren disebut bertatus tanpa gejala.” “Hanya ada dua orang mengalami sesak. Itu juga sudah dirujuk ke rumah sakit,” katanya, Jumat 05/02/2021. Rifqi menjelaskan, kasus Covid-19 diketahui di pesantrennya pada awal Januari 2021. Saat itu terdapat tiga orang santri yang mengalami gejala hilangnya indra penciuman mereka. Lalu melakukan tes swab dan dinyatakan terkonfirmasi positif. Ia mengaku tak mengetahui secara pasti sumber awal terkonfirmasinya tiga santri itu. Para santri itu telah dipisahkan antara yang positif dan negatif. Pihaknya juga tidak membiarkan santri pulang ke rumahnya ketika libur dan orang tua tidak boleh menjenguk. “Mungkin karena lingkungan di sini kasus juga sedang tinggi dan terkena imbasnya,” kata dia. Setelah ada santri yang diketahui positif, pihak pesantren kemudian memberi tahu kondisi itu kepada orang tua. Terdapat sejumlah persyaratan yang mesti dipenuhi orang tua santri yang hendak menjemput anaknya. Sebab, kondisi mereka belum bisa dipastikan positif atau negatif. “Kita buat kebijakan, santri yang akan dibawa pulang itu harus dites swab secara mandiri hari itu juga.” “Kalau positif, mereka juga harus lapor ke satgas di wilayah setempat,” kata Rifqi. Setelah itu keluarga santri juga harus menandatangi surat perjanjian apa saja yang harus dilakukan. “Karena kami kan tak mau menyebarkan virus ini ke yang lain,” katanya. Ia menambahkan, saat ini masih ada lebih dari 100 santri yang tinggal di pesantren. Kegiatan belajar mengajar secara tatap muka para santri di pesantren itu dihentikan sementara. Seluruh pembelajaran dilakukan secara daring. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Atang Sumardi mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pemantauan kondisi santri di pesantren. Seluruh penghuni di lingkungan pesantren itu telah menjalani tes swab. Kini, tinggal pemantauan kepada santri yang masih menjalani isolasi. “Masih ada sebagian yang isolasi. Sementara yang negatif sudah dipulangkan sebagian,” katanya. Satuan Tugas Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya juga telah melakukan pengecekan kondisi santri terkonfirmasi positif yang menjalani isolasi di lingkungan pesantren. “Dari pemantauan, kalau mau dibilang ideal memang belum. Namun sudah cukup tertib kalau dinilai dari kondisi yang ada.” “Karena sudah ada pemisahan antara yang positif dan negatif. Secara umum penanganan sudah baik,” kata Dandim 0612/Tasikmalaya Letkol Inf Ary Sutrisno. ***
pesantren al kautsar tasikmalaya